Selasa, 14 Agustus 2012

Biola

 Superioritas biola di atas instrumen-instrumen lain dalam koordinasi permainan musik orkestra tak dapat dipungkiri lagi. Semua bayang-bayang ekspresif dapat diproduksi oleh nada-nada biola yang bervariasi. Jangkauan dinamik biola luas mulai dari pianissimo (sangat lembut) hing fortissimo (sangat kuat). Dalam orkestra terdapat 30 pemain biola, 16 di antaranya ialah biola pertama dan 14 lainnya memainkan
bagian biola kedua.


   1. Tinjauan Sejarah Biola

 Pada mulanya biola digunakan bersama instrumen musik lain untuk mengiringi tarian. Saat itu biola dianggap sebagai alat musik dari kalangan bawah namun kemudian menjadi instrumen solo selama abad ke-17. Biola berasal dari Italy pada sekitar tahun 1500-an. Instrumen gesek mungkin berasal dari instrumen-instrumen seperti  Viele, fiedel, rebec, dan dari  Lira da braccio pada masa Renaissans. Walaupun demikian tampaknya ada instrumen lain bernama Viol dengan enam dawai di Eropa, yang telah ada sebelum biola dan keberadaanya berdampingan dengan rebec dan keluarganya selama sekitar 200 tahun.

 Pada tahun 1600 an biola memperoleh penghargaan yang lebih baik setelah digunakan sebagai instrumen pengiring opera-opera Italia seperti Orfeo (1607) karya Claudio Monteverdi, dan melalui Raja Louis Perancis ke XIII yang membentuk kelompok pemusik, 24 violos du rei (‘’raja 24 biola’’) pada tahun 1626. Biola bekembang baik sepanjang jaman Barok (1600-1750?) dalam karya-karya dari para pencipta seperti
Arcangelo Corelli, Antonio Vivaldi, dan Giuseppe Tartini di Itali, Heinrich Biber, serta Georg Philipp Telemann dan Johann Sebastian bach di Jerman. Biola menjadi dasar dari alat musik solo concerto, concerto
grosso, sonata, trio sonata, dan cocok sebagus yang digunakan dalam opera.

 Para pembuat biola pertama yang berasal dari Italia Utara di antaranya ialah Gasparo da Salo (1540-1609) dan Giovanni Maggini (1579-1630?) dari Brescia, dan Andrea Amati dari Cremona. Pada abad  ke-17 dan ke-18 telah ada bengkel pembuat biola di Italia, yaitu dari Antonio Stradivari dan Giuseppe Guarneri dari Cremona dan seorang orang Austria Jacob Stainer.

 Biola terdahulu berukuran lebih pendek; lehernya lebih tebal dan kurang membelok kebelakang dari permukaan biola; papan jari yang lebih pendek; kam-nya lebih datar; dan dawainya terbuat murni  dari dari usus binatang. Busur biola yang pertama juga memiliki desain berbeda dengan biola sekarang. Perubahan konstruktif yang mendasar, yang menghasilkan bunyi lebih keras, nyaring, dan nada yang lebih bagus, terjadi pada abad ke 18 dan 19.

 Pada pertengahan abad ke-18 biola adalah instrumen solo terpopuler di Eropa. Biola juga dijadikan alat musik pada orkestra, alat yang paling penting dimainkan era Barok dan Klasik(1750?-1820); dan pada orkestra modern juga masih menjadi alat yang paling penting untuk dimainkan. Kelompok biola berkembang dengan jumlah lebih dari pemainnya yang dimainkan di ruang kecil terdiri dari dua biola, viola dan cello.

 Selama abad ke-19 pemain biola yang melegenda di seluruh Eropa, di antaranya ialah Giovanni Viotti dan Nicolo Paganini, Louis Sphor dan Joseph Joachim dari Jerman, Pablo de Sarasate dari Spanyol, dan Henri Vieuxtemps dan Eugene Ysaye dari Belgia. Pada abad ke-20 biola mencapai nilai artistik yang baru dan teknik yang tinggi di tangan para pemain biola Amerika, Isaac Stern dan Yehudi Menuhin, keturunan Austria Fritz Kreisler, keturunan Rusia Jascha Heifetz, Mischa Elman dan Nathan Milstein yang menjadi penduduk Amerika, biolis Hongaria Joseph Szigeti, dan David Oitsrakh dari Rusia.

 Di antara para pencipta tunggal dan para pencipta karya-karya untuk biola adalah Bach, Wolfgang Amadeus Mozart, dan Ludwig van Beethoven; di Austria ada Franz Schubert, Jerman diwakili oleh Johannes Brahms, Felix Mendelssohn, dan Robert Schumann, dan dari Rusia ialah Peter llyich Tchaikovsky di era yang penuh dengan keromantisan; Claude Debussy meakili Perancis, sedangkan untuk Austria ialah Arnold Schoenberg, dari Hungaria ialah Bela Bartok, dan Rusia diwakili oleh Igor Stravinsky pada abad ke 20.

 
   2. Konstruksi Biola

 Panjang biola normal (berukuran 4/4) mencapai 60 cm. Walaupun demikian ada juga yang lebih kecil, yaitu berukuran 3/4 dan 1/2 yang dapat dimainkan oleh pelajar yang masih muda. Biola adalah salah satu dari keluarga instrumen gesek yang lain yaitu, biola alto, cello dan kontrra bas. Di antara instrumen musik gesek, biola termasuk instrument yang memiliki titinada tertinggi. Busur penggesek (bow)  biola terdiri dari tongkat, kurang lebih sepanjang 75 cm, dengan bulu-bulu kuda yang direntangkan di antara kedua ujung tongkat penggesek.

 Konstruksi yang terdapat pada seluruh keluarga instrument gesek pada dasarnya tidak berbeda dengan konstruksi biola. Walaupun demikian cello dan kontra bas memiliki tongkat penyanggah di bagian bawahnya. Secara detail bagian-bagian biola meliputi:

  a.  Table/ Belly (perut).
  b.  Ribs, atau papan samping yang memisahkan di antara papan depan (table) dengan papan belakang.
  c.  Neck, yaitu leher di antara bagian kepala (peg box) dan badan (table) biola.
  d.  Peg box, kotak penala yang berada di bagian kepala.
  e.  Scroll, hiasan ukir di ujung bagian kepala yang menyerupai gulungan kain.
  f.  Tail, yaitu penambat ujung dawai-dawai di bagian bawah perut (table).
  g. Bridge, yaitu keping pembatas tegangan dawai-dawai yang berada di antara tail dan nut atau batas pada pangkal peg box.
 h. Fingerboard, yaitu bidang yang terdapat di bagian depan leher yang terbentang hingga kira-kira   pertengahan belly.
  i. Lubang suara.


 Pada bagian  belly  terdapat dua buah lubang suara berbentuk tanda dinamik Forte (f). Biola mempunyai 4 dawai dengan diameter yang berbeda. Pada mulanya, dawai biola terbuat dari usus binatang, namun pada masa kini telah diganti oleh helaian kawat tipis dari baja. Untuk dawai-dawai berdiameter besar dilapisi oleh gulungan semacam perak. Dawai dengan diameter terbesar ditala untuk nada G (jarak interval 4 di bawah C).

 Penomoran dawai biola  mulai dari yang terbawah sehingga dawai ini biasa dawai ke-4 atau G. Dawai ke-3 di bawahnya, ditala satu kwint lebih tinggi sehingga berbunyi D. Demikian selanjutnya, dua dawai lain di bawahnya ditala satu kwint ke atas yaitu nada A untuk dawai kedua dan nada E untuk dawai pertama. Dawai biola pada mulanya dibuat dari usus binatang. Guna menghasilkan bunyi yang nyaring dan kuat maka di jaman modern ini dawai dibuat dari baja dengan proses pembuatannya menggunakan teknologi canggih.



   4. Karakter Suara dan Register Biola


 Di antara karakteristik terbaik biola adalah bunyi yang mendesing dan bisa dimainkan dengan cepat, bisa dimainkan dengan baik seperti melodi-melodi yang ada pada lirik lagu. Para pemain biola juga bisa menciptakan efek yang bagus dengan tekhnik berikut ini: dengan menggunakan jari tanpa stik, dengan memetik senar-senarnya; dengan mengulang satu nada yang sama atau dua nada yang sama dengan cepat, menggesek stik pada senar-senarnya dengan cepat;sul panticello, bermain dengan stik yang didekatkan dengan kamnya untuk menghasilkan bunyi yang ringan, suara seperti kaca; col legno, bermain dengan stik yang dari kayu; harmoni, dengan meletakkan jari-jari dari tangan kanan pada bagian-bagian tertentu dari senarnya untuk menghasilkan bunyi yang ringan, seperti bunyi seruling; dan glissando, gerakan luwes yang teratur dari jari tangan kiri ke atas dan kebawah senar untuk menghasilkan nada naik turun. Register biola adalah yang tertinggi di antara instrumen gesek, yaitu dari nada G (baca: g kecil) sampai C3.


 Biola dipegang secara horizontal, di bagian kiri bagian ujung belakang biola, di antara tulang selangkaan rahang bawah. Lengan kiri agak ditekan kearah leher, di antara ibu jari dan ruas jari yang panjang. Biola depegang dengan cara tersebut sehingga bagian badan biola menghadap ke arah penonton, dan secara khusus untuk mempermudah penggesekan. Jari-jari tangan kiri harus menekan senar dengan bentuk sedikit ke depan. Kecepatan jari-jari menekan dan melepaskan senar akan membedakan keselarasan suara (berhubungan dengan kejelasan vibrasi). Gerakan jari-jari tersebut tidak hanya secara vertikal tetapi juga secara menyeluruh sehingga saat memainkannya,baik dengan semua jari  atau jari-jari yang berbeda, nada penuh atau separuh nada dapat dihasilkan. Untuk mengahsilkan akor didapat dengan menekan dua senar bersama-sama dan menggeseknya.


 Jari-jari tangan kiri diberi lambang nomor 1 sampai 4.Nomor. Nomor  satu untuk jari telunjuk, 2 untuk jari tengah, 3 untuk jari manis, dan 4 untuk jari kelingking. Mengubah posisi penjarian dengan cepat dan halus merupakan kesulitan utama dalam bermain biola. Penguasaan teknik ini bergantung pada kekuatan dagu dan pundak, karena keduanya menekan bebas alat ini dan tangan dapat memindahkannya denganmudah di sepanjang leher biola. Otot juga harus dapat digerakkan dengan mudah untuk menghindari permasalahan dalam gerakan-gerakan  tubuh. Untuk nada-nada yang lebih tinggi kita juga harus mengubah letak tangan dan jari. Sela jari-jari untuk menghasilkan suara yang tergolong rendah-dalam hubungannya dengan bagian-bagian tubuh – berkaitan dengan posisi pertama (posisi permulaan, dekat nut).


 Perubahan posisi bermain pada suatu sisi untuk memperluas tentang suara dan karenanya membutuhkan teknik permainan yang murni; di sisi lain perubahan posisi berain juga berperan penting dalam pengungkapan ekspresi dan pada akhinya dapat diapresiasikan dari sudut pandang estetika. Nada-nada dalam satu frekuensi yang sama menghasilkan suara yang berbeda pada beracam-macam senar. Perubahan posisi berpengaruh pada warna suara. Pilihan penjarian dibutuhkan sebagai dasar dalam ekspresi teknik bermain bilola untuk menyajikan berbagai macam gambaran musikal. Sedikit gerakan yang berkesinambugan dengan perasaan, vibrato, memperkaya musik dengan sedikit modifikasi pada tinggi rendahnya nada; hal ini merupakan jenis ekspresi permainan biola.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar