Senin, 13 Agustus 2012

Pengertian Musik

 Musik pada hakikatnya adalah bagian dari seni yang  menggunakan bunyi sebagai media penciptaannya. Walaupun dari waktu  ke waktu beraneka ragam bunyi, seperti klakson maupun mesin sepeda  motor dan mobil,  handphone, radio, televisi,  tape recorder, dan  sebagainya senantiasa mengerumuni kita, tidak semuanya dapat  dianggap sebagai musik karena sebuah karya musik harus memenuhi  syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut merupakan suatu sistem  yang ditopang oleh berbagai komponen seperti melodi, harmoni, ritme,  timbre (warna suara), tempo, dinamika, dan bentuk. Sebelum lebih jauh  membahas syarat-syarat tersebut berikut aspek-aspek lain yang terkait  dengannya seperti sejarah musik, pencipta musik, karya-karya musik,  dan berbagai formasi pertunjukan musik, bab ini akan terlebih dahulu  meninjau beberapa definisi tentang musik, fungsi musik, dan jenis-jenis musik.


   Definisi Pengertian Musik

 Walaupun banyak dari para ahli musik telah mencoba  memberikan definisi tentang musik, namun hingga kini belum ada  satupun yang diyakini merupakan satu-satunya pengertian yang paling  lengkap. Tampaknya ada yang memahami musik sebagai kesan  terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengarannya. Di  samping itu ada juga yang pemahamannya bertolak dari asumsi bahwa  musik adalah suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan  pendukungnya. Walaupun demikian ada juga yang berbeda pandangan  dari kedua model tersebut. Terlepas dari berbagai perbedaan sudut  pandang tersebut, beberapa definisi berikut ini dapat membantu kita  untuk memahami pengertian tentang musik.

 Dari penulis-penulis Indonesia di antaranya dapat dijumpai  sejumlah definisi tentang musik: Jamalus (1988) berpendapat bahwa  musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau  komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan  penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan. Rina (2003) setuju dengan pendapat bahwa musik merupakan salah satu cabang  kesenian yang pengungkapannya dilakukan melalui suara atau bunyi- bunyian. Prier (1991) setuju dengan pendapat Aristoteles bahwa musik  merupakan curahan kekuatan tenaga penggambaran yang berasal dari  gerakan rasa dalam suatu rentetan suara (melodi) yang berirama.

 Menurut ahli perkamusan (lexicographer) musik ialah: ”Ilmu dan  seni dari kombinasi ritmis nada-nada, vokal maupun instrumental, yang  melibatkan melodi dan harmoni untuk mengekspresikan apa saja yang memungkinkan, namun khususnya bersifat emosional”. Walaupun demikian selama berabad-abad para ahli menganggap bahwa definisi kamus tersebut kurang memuaskan. Sebagai alternatif, di antaranya ada yang memahami musik sebagai ”bahasa para dewa”; yang lain mengatakan bahwa: ”music begins where speech ends” (musik mulai ketika ucapan berhenti).

 Romain Rolland berpendapat bahwa musik adalah suatu janji keabadian; bagi Sydney Smith musik ialah satu-satunya pesona termurah dan halal di muka bumi. Goethe berpendapat bahwa musik mengangkat dan memuliakan  apa saja yang diekspresikannya. Mendelssohn  meyakini bahwa musik  dapat mencapai suatu wilayah yang kata-kata tidak sanggup  mengikutinya, dan Tchaikovsky berkata bahwa musik adalah ilham yang  menurunkan kepada kita keindahan yang tiada taranya. Musik adalah  logika bunyi yang tidak seperti sebuah buku teks atau sebuah pendapat.  Ia merupakan suatu susunan vitalitas, suatu mimpi yang kaya akan bunyi,  yang terorganisasi dan terkristalisasi. Sehubungan dengan itu Herbert  Spencer, seorang filsuf Inggris mempertimbangkan musik sebagai seni  murni tertinggi yang terhormat.

 Dengan demikian musik adalah pengalaman estetis yang tidak mudah dibandingkan pada setiap orang, sebagaimana seseorang dapat mengatakan sesuatu dengan berbagai cara (Ewen 1963, vii-viii).  Dari perspektif interpretasi atau penikmatannya, musik juga dapat  dipahami sebagai bahasa karena ia memiliki beberapa karakteristik yang  mirip dengan bahasa. Berkaitan dengan hal tersebut Machlis (1963, 4)  memahami musik sebagai bahasa emosi-emosi yang tujuannya sama  seperti bahasa pada umumnya, yaitu untuk mengkomunikasikan  pemahaman. Sebagai bahasa musik juga memiliki tata bahasa, sintaksis,  dan retorika, namun tentunya musik merupakan bahasa yang berbeda.  Setiap kata-kata memiliki pengertian yang kongkrit, sementara nada-nada memiliki pengertian karena hubungannya dengan nada-nada yang lain.  Kata-kata mengekspresikan ide-ide yang spesifik sedangkan musik menyugestikan pernyataan-pernyataan misterius dari pikiran atau perasaan. 

 Dari beberapa pendapat di atas setidaknya dapat dipahami bahwa  musik merupakan salah satu cabang seni pertunjukan seperti tari, drama,  puisi, dan sebagainya. Sebagai sebuah karya seni, musik adalah ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan lewat komposisi jalinan  nada atau melodi, baik dalam bentuk karya vokal maupun instrumental. Di samping itu musik adalah suatu karya seni yang tersusun atas  kesatuan unsur-unsur seperti irama, melodi, harmoni, bentuk atau struktur, dan ekspresi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar